6 Januari 2006

Aku lahir....

(Tulisan Imajiner saat anak saya Dean lahir) 

Hari ini, seperti biasa sejak tgl. 2 Januari 2006, papa datang jenguk mama di RSB YPK Menteng jam 10.00 pagi. Saya masih di dalam perut mama, dan kata mama aku selalu bergerak aktif, sehingga membuat mama agak kesakitan.
Ketika papa mau pulang jam 12.00 siang, datanglah dr. Yusfa dan dua orang perawat untuk memeriksa mama. Mereka memeriksa denyut jantung saya sambil dr. Yusfa mengamati foto terakhir mama waktu di USG ketika aku baru beumur 7 bulan di dalam perut mama.
Lalu akhirnya dr. Yusfa memutuskan untuk melakukan USG sekali lagi. Lalu Mama dibawah ke Ruang USG ditemani Papa.
Karena hasil USG cukup bagus, antara lain berat badan aku +/- 3 kg, denyut jantung bagus, posisi kepala saya juga normal, maka dr. Yusfa mencoba untuk meraih kepala aku, tetapi masih agak jauh dalam perut mama. Akhirnya dr. Yusfa memutuskan untuk saya dikeluarkan dari perut mama pada hari ini, melalui operasi caesar yang direnakan pada jam 15.00.
Saat itu umur saya baru memasuki usia 38 minggu didalam perut mama, tetapi keputusan untuk mengeluarkan saya dari perut mama, harus diambil, karena mama selalu mengalami kontraksi sehingga perut mama keras sekali.
Saat dr. Yusfa memutuskan bahwa operasi akan segera dilakukan, Papa terlihat agak bingung tetapi juga senang karena saya akan segera lahir ke dunia.
Lalu Mama dibawah ke ruangan persiapan operasi untuk dilakukan persiapan operasi, kemudian Papa sempat menyusul menemani mama di ruang operasi. Mama terlihat menitikkan air mata, karena terharu, tetapi Papa menguatkan mama dan katakan buat mama agar tidak usah takut karena Tuhan Yesus beserta kita.
Akhirnya Papa keluar dan menunggu di ruang tunggu. Papa sempat makan sate di depan RSB YPK karena waktu sudah menunjukkan jam 13.00 lewat.
Setelah makan siang Papa kembali menunggu di ruang tunggu operasi, sambil agak kebingungan memikirkan mama yang ada didalam ruang operasi.
Waktu pun berlalu detik demi detik..., papa hanya bisa menunggu di ruang tunggu sambil sesekali melihat ke arah jam dinding.
Lalu, kira-kira Jam 13.40, seorang perawat dan seorang dr. wanita keluar dari dalam kamar operasi dan memngagil nama Papa. Papa segera datang kearah perawat yang sedang menggendong saya ditemani oleh dr. anak; lalu sang perawat mengucapkan selamat kepada Papa, sambil mengatakan : "Selamat ya Pak, ini anak bapak sudah lahir dan sehat.."
Papa terpana dan hanya sempat mengucapkan terima-kasih kepada perawat dan dokter tersebut, sambil papa terus melihat saya dengan penuh perhatian dan kekaguman.
Papa agak kaget dan terpana, karena menurut dr. Yusfa, Mama akan dioperasikan jam 15.00, tetapi ternyata lebih cepat dari rencana.
Akhirnya sang perawat meletakkan saya dalam sebuah kotak kaca yang dilengkapi pemanas, dan mempersilahkan Papa untuk bersama saya.
Papa terus terseyum bahagia, sambil terus memperhatikan saya dari ujung rambut sampai kaki saya. Lalu Papa mengambil kamera digital dan mulai mengambil gambar saya dalam berbagai pose. Kemudian perawat yang tadi menggendong saya, datang membawa 2 buah topi dan memakaikan salah-satunya di kepala saya. Lalu papa semakin bernafsu untuk membidik saya dengan kameranya.
Akhirnya papa seakan tertegun dan mulai mengamati saya dengan penuh perhatian.
Mungkin karena saya baru saja dilahirkan, jadi perawat belum sempat membersihkan saya dengan sempurna, sehingga Papa sempat mengira bahwa rambut saya keriting karena tergulung kecil-kecil, juga papa mengira saya agak hitam, karena saya masih kemerahan dan ternyata banyak sekali bulu yang agak panjang di sekujur badan saya.
Sementara itu mama telah dibawa ke ruang pemulihan dan akhirnya papa menusul mama kesana. Ketika papa masuk ke ruang pemulihan salah seorang perawat memberikan ari-ari saya yang telah dibungkus rapi dan dimasukkan kedalam guci kepada papa. Mama terlihat masih lemas, tetapi mama tetap sadar dan sempat tersenyum ke Papa.
Lalu papa keluar dan menunggu di ruang tunggu.
Tidak lama kemudian Tante Uceng dan Tante Anda datang untuk membesuk mama, kemudian menyusul Oom Leo dan Tante Sari datang membawa Roti. Lalu menyusul Oma Ma, Oma Sisca, Ibu depan rumah, Tante Evie, Kakak Josan, Kakak Cua dan Kakak Michael juga datang. Mereka sempat menengok mama di dalam ruang pemulihan.
Sementara saya sudah dibawa ke ruang bayi oleh perawat dan di tempatkan disana bersama teman-teman yang juga baru dilahirkan di situ.
Kami semua dipajang dalam ruang bayi dan diletakkan agak dipinggir jendela kaca, dan dipamerkan kepada semua pengunjung.
Itulah hari pertama ketika aku lahir ke dunia.
Terima kasih Tuhan...