22 Desember 2014

Mother Day



Ahaiii, karena tertarik pingin tau asal-muasal hari ibu, akhirnya saya coba "googling"... ternyata hari ibu katanya dirayakan di 77 negara... waktu perayaannya ternyata berbeda-beda..... di negri ini dirayakan setiap 22 Desember..., tetapi di negri lain ada yg merayakannya setiap minggu ke-2 bulan Mei... Ada juga yang merayakannya setiap bulan Maret....
Latar belakang perayaan hari ibu umumnya sebagai penghormatan bagi kaum perempuan karena jasa dan pengorbanannya bagi anak, suami, keluarga dan lingkungan... tetapi di negri kita ini, ternyata latar belakangnya bukan sekedar hanya itu saja... karena hari ibu di Indonesia justru dideklarasikan di Bandung tahun 1938 dalam Kongres Perempuan ke-3 sebagai prasasti besarnya peranan perempuan indonesia dalam perjuangan bangsa... bayangkan sejak tahun 1912 di negri ini sudah berdiri organisasi-organisasi perempuan yang berperan aktif memajukan bangsa... Di Eropa dan Amerika juga banyak muncul organisasi perempuan... bedanya disana kebanyakan mereka memperjuangkan kesamaan gender... sedangkan di negri kita lebih mengedepankan kemajuan bangsa secara luas.....  Waow.... salut kepada para perempuan indonesia.....

Hari minggu kemarin, hampir semua jemaat GPIB merayakan Hari Ibu... di Eben Haezer Jakarta, saat ibadah pagi, Ibu Pdt Josie dalam pengantar khotbahnya sempat menyampaikan cerita ilustrasi tentang perjuangan atau lebih tepat disebut sebagai pengorbanan seorang Ibu di negri Tirai Bambu... yang pada saat terjadi gempa dasyat, rela berkorban untuk menyelamatkan anaknya yang masih bayi... Ibu ini ditemukan oleh regu penolong dalam keadaan berlutut dalam sikap berdoa sambil mendekap bayinya didalam pelukannya.... Saat ditemukan.., ibu ini sudah meninggal... tetapi bayi yang diperkirakan berumur 4 bulan dan masih berada dalam pelukannya terselamatkan.... Cerita heroik ini tidak sampai disitu... yang membuat saya tambah "tersentuh"... adalah ketika kemudian regu penolong menemukan handphone milik sang ibu ditemukan ada tulisan seperti ini : "... Anakku... jika engkau selamat... berterima kasihlah kepada Tuhan... karena ibu sudah berdoa kepadaNya memohon kekuatan agar tulang-tulang ibu disanggupkan untuk menopang benda-benda yang menimpa kita.. agar engkau selamat...."

Hmmmm... setelah penggalan ilustrasi ini disampaikan....banyak yang saya lihat melepaskan kaca mata untuk membasuh airmata.... bukan saja beberapa ibu Paduan Suara PKP yang menjadi kantoria pagi itu..., tetapi juga beberapa rekan presbiter... dan bahkan beberapa jemaat yang hadir...
Dapat dipastikan semua yg hadir... pikirannya akan menerawang jauh mengingat kasih dan cinta orang tua yang tanpa pamrih... atau juga mengingat akan anak-anak terkasih yamg harus dijagai...

Setelah tiba dirumah... sayapun kaget karena ternyata anak saya Dean yang saat ini mendekati usia 9 tahun yang juga ikut hadir di ibadah minggu bersama saya, ternyata "tersentuh" juga dengan cerita tadi.... karena waktu tiba di rumah... Dean langsung memeluk mamanya dan mengucapkan selamat hari ibu.....

Ketika mendengar cerita diatas, yang terlintas di benak saya adalah wajah almarhum mama serta kenangan bagaimana "kerasnya" beliau menyelamatkan saya dan adik-adik dari lingkungan masa kecil kami yang "keras".... bayangkan... saat di bangku SD saya sudah "berkenalan" dengan yang namanya "judi"... belum lagi lingkungan yang ramah dengan kata-kata "makian kotor"... saya masih ingat.. mama saya sempat merekrut beberapa teman untuk menjadi "mata-mata" mama.... mereka ditugaskan untuk melapor ke mama kalau saya mengeluarkan "kata-kata kotor".... Hmmmm itulah usaha mama memproteksi saya dari "degradasi moral".... Saat itu saya sangat merasa tertekan dengan kerasnya gaya mama mendidik kita.... tetapi setelah dewasa... barulah saya mengerti dan memahami cinta kasih mama yang tersembunyi dibalik kerasnya didikan beliau.... Saya ngga bisa bayangkan apa jadinya saya kalau tidak dilindungi mama dengan gaya didikannya yang "keras" seperti itu. Terima kasih mama.....

Saya yakin banget... semua perempuan yang berstatus sebagai ibu pasti memiliki kasih sayang yang luar biasa dan tanpa pamrih bagi anak-anaknya yang merupakan darah dagingnya..... walaupun kadang kasih sayang itu tampil dalam bentuk yang "tersamar" bagi anak-anaknya...
Beberapa minggu lalu saya sempat menonton sebuah acara menarik di metrotv... acara yang meliput bagaimana seorang pemudi berdarah indonesia yang diadopsi suami-istri warga negara perancis... dia kembali ke Indonesia untuk mencari ibu kandungnya sekedar untuk bertemu... ternyata setelah bertemu ibu kandungnya, saya menangkap.., keinginannya bukan hanya sekedar ingin bertemu.... tetapi juga ingin tahu mengapa dia diserahkan untuk diadopsi... Singkatnya... dengan dibantu oleh crew metrotv, sang pemudi bisa bertemu dengan ibu kandungnya dan saudara-saudaranya.... Akhirnya dia mengerti mengapa sampai dia harus diadopsi.... hal itu terjadi karena ibunya yang hanya seorang pembantu rumah tangga dan ayahnya yang hanya penarik becak sedang kesulitan ekonomi dan ingin menyelematkan hidupnya dengan memberikan kesempatan kepada orang yang mereka anggap baik dan dapat memberikan kehidupan yang lebih baik kepadanya.....  Saat ini sang pemudi sedang kuliah di sebuah universitas di Perancis.... Dia sangat bahagia bisa bertemu dengan ibu yang melahirkannya dan sangat memahami bahkan berterima kasih kepada ibunya yang "menyelelamatkan" kehidupannya walaupun dengan cara "adopsi".....

Mungkin anda masih ingat lagu “Mother” yang cukup terkenal dari penyanyi nyentrik asal inggris yang terkenal dengan kaca-mata khasnya yang berbentuk bulat... ya.. siapa lagi kalau bukan mendiang John Lenon vokalis grup band legendaris The Beatles... Bait pertama dari lagu tersebut seperti ini :

Mother, You had Me I never had you
I wanted you but you didn't want me
So I got to tell you
Goodbye, Goodbye

John melukiskan “jeritan hati” nya karena dia sangat ingin hidup bersama dengan ibunya “Julia”. Walaupun John memiliki hubungan yang dekat dengan ibunya... tetapi mereka tidak bisa hidup bersama....
Apalagi ayahnya “Alf” telah meninggalkan John & ibunya sejak John masih bayi.. seperti ditulisnya dalam bait ke-2....

Father, You left me but I never left you
I needed you but you didn't need me
So I just got to tell you
Goodbye, Goodbye

Akhirnya John harus berpisah dengan ibunya yang mengalami kecelakaan mobil tahun 1958....... Saya sangat yakin... walaupun diakhir bait John menulis Good bye.. Good bye.. tetapi dia sangat merindukan belaian kasih ibunya tercinta.....

Akhirnya buat semua anak-anak... kalau ibumu masih ada... berterima kasihlah kepada beliau... yang telah berkorban untuk hidupmu....
Dan bagi semua Ibu, saya ucapkan selamat “Hari Ibu”.... jadilah ibu yang dipercaya oleh Tuhan untuk membesarkan dan menjaga anak-anak karunia Tuhan... Jangan berikan kesempatan kepada anak-anak untuk berteriak.. : “Mother, You had Me I never had you.... I wanted you but you didn't want me”......

22122014 @ Halte UI - vzp