Ahaiii, karena tertarik pingin tau asal-muasal hari ibu, akhirnya saya
coba "googling"... ternyata hari ibu katanya dirayakan di 77 negara...
waktu perayaannya ternyata berbeda-beda..... di negri ini dirayakan setiap 22
Desember..., tetapi di negri lain ada yg merayakannya setiap minggu ke-2 bulan
Mei... Ada juga yang merayakannya setiap bulan Maret....
Latar belakang perayaan hari ibu umumnya sebagai penghormatan bagi
kaum perempuan karena jasa dan pengorbanannya bagi anak, suami, keluarga dan lingkungan...
tetapi di negri kita ini, ternyata latar belakangnya bukan sekedar hanya itu
saja... karena hari ibu di Indonesia justru dideklarasikan di Bandung tahun
1938 dalam Kongres Perempuan ke-3 sebagai prasasti besarnya peranan perempuan
indonesia dalam perjuangan bangsa... bayangkan sejak tahun 1912 di negri ini
sudah berdiri organisasi-organisasi perempuan yang berperan aktif memajukan
bangsa... Di Eropa dan Amerika juga banyak muncul organisasi perempuan...
bedanya disana kebanyakan mereka memperjuangkan kesamaan gender... sedangkan di
negri kita lebih mengedepankan kemajuan bangsa secara luas..... Waow.... salut kepada para perempuan
indonesia.....
Hari minggu kemarin, hampir semua jemaat GPIB merayakan Hari Ibu...
di Eben Haezer Jakarta, saat ibadah pagi, Ibu Pdt Josie dalam pengantar
khotbahnya sempat menyampaikan cerita ilustrasi tentang “perjuangan” atau lebih tepat disebut
sebagai “pengorbanan” seorang Ibu di negri
Tirai Bambu... yang pada saat terjadi gempa dasyat, rela berkorban untuk
menyelamatkan anaknya yang masih bayi... Ibu ini ditemukan oleh regu penolong
dalam keadaan berlutut dalam sikap berdoa sambil mendekap bayinya didalam
pelukannya.... Saat ditemukan.., ibu ini sudah meninggal... tetapi bayi yang
diperkirakan
berumur 4 bulan dan masih berada dalam pelukannya terselamatkan.... Cerita
heroik ini tidak sampai disitu... yang membuat saya tambah "tersentuh"...
adalah ketika kemudian regu penolong menemukan handphone milik sang ibu ditemukan
ada tulisan seperti ini : "... Anakku... jika engkau selamat... berterima
kasihlah kepada Tuhan... karena ibu sudah berdoa kepadaNya memohon kekuatan
agar tulang-tulang ibu disanggupkan untuk menopang benda-benda yang menimpa
kita.. agar engkau selamat...."
Hmmmm... setelah penggalan ilustrasi ini disampaikan....banyak yang saya lihat
melepaskan kaca mata untuk membasuh airmata.... bukan saja beberapa ibu Paduan
Suara PKP yang menjadi kantoria pagi itu..., tetapi juga beberapa rekan presbiter...
dan bahkan beberapa jemaat yang hadir...
Dapat dipastikan semua yg hadir... pikirannya akan menerawang jauh
mengingat kasih dan cinta orang tua yang tanpa pamrih... atau juga mengingat
akan anak-anak terkasih yamg harus dijagai...
Setelah tiba dirumah... sayapun kaget karena ternyata anak saya Dean
yang saat ini mendekati usia 9 tahun yang juga ikut hadir di ibadah minggu bersama
saya, ternyata "tersentuh" juga dengan cerita tadi.... karena waktu tiba di
rumah... Dean langsung memeluk mamanya dan mengucapkan selamat hari ibu.....
Ketika mendengar cerita diatas, yang terlintas di benak saya adalah
wajah almarhum mama serta kenangan bagaimana "kerasnya" beliau
menyelamatkan saya dan adik-adik dari lingkungan masa kecil kami yang "keras"....
bayangkan... saat di bangku SD saya sudah "berkenalan" dengan yang
namanya "judi"... belum lagi lingkungan yang ramah dengan kata-kata
"makian kotor"... saya masih ingat.. mama saya sempat merekrut
beberapa teman untuk menjadi "mata-mata" mama.... mereka ditugaskan
untuk melapor ke mama kalau saya mengeluarkan "kata-kata kotor".... Hmmmm itulah
usaha mama memproteksi saya dari "degradasi moral".... Saat itu saya
sangat merasa tertekan dengan kerasnya gaya mama mendidik kita.... tetapi
setelah dewasa... barulah saya mengerti dan memahami cinta kasih mama yang
tersembunyi dibalik kerasnya didikan beliau.... Saya ngga bisa bayangkan apa
jadinya saya kalau tidak dilindungi mama dengan gaya didikannya yang "keras" seperti itu. Terima kasih
mama.....
Saya yakin banget... semua perempuan yang berstatus sebagai ibu
pasti memiliki kasih sayang yang luar biasa dan tanpa pamrih bagi anak-anaknya yang merupakan
darah dagingnya..... walaupun kadang kasih sayang itu tampil dalam bentuk yang "tersamar"
bagi anak-anaknya...
Beberapa minggu lalu saya sempat menonton sebuah acara menarik di
metrotv... acara yang meliput bagaimana seorang pemudi berdarah indonesia yang
diadopsi suami-istri warga negara perancis... dia kembali ke Indonesia untuk
mencari ibu kandungnya sekedar untuk bertemu... ternyata setelah bertemu ibu
kandungnya, saya menangkap.., keinginannya bukan hanya sekedar ingin bertemu....
tetapi juga ingin tahu mengapa dia diserahkan untuk diadopsi... Singkatnya... dengan
dibantu oleh crew metrotv, sang pemudi bisa bertemu dengan ibu kandungnya dan
saudara-saudaranya.... Akhirnya dia mengerti mengapa sampai dia harus
diadopsi.... hal itu terjadi karena ibunya yang hanya seorang pembantu rumah
tangga dan ayahnya yang hanya penarik becak sedang kesulitan ekonomi dan ingin
menyelematkan hidupnya dengan memberikan kesempatan kepada orang yang mereka
anggap baik dan dapat memberikan kehidupan yang lebih baik kepadanya..... Saat ini sang pemudi sedang kuliah di sebuah
universitas di Perancis.... Dia sangat bahagia bisa bertemu dengan ibu yang
melahirkannya dan sangat memahami bahkan berterima kasih kepada ibunya yang
"menyelelamatkan" kehidupannya walaupun dengan cara
"adopsi".....
Mungkin anda masih ingat lagu “Mother” yang cukup
terkenal dari penyanyi nyentrik asal inggris yang terkenal dengan kaca-mata khasnya
yang berbentuk bulat... ya.. siapa lagi kalau bukan mendiang John Lenon vokalis
grup band legendaris The Beatles... Bait pertama dari lagu tersebut seperti ini
:
Mother, You had Me I never had you
I wanted you but you didn't want me
So I got to tell you
Goodbye, Goodbye
John melukiskan “jeritan hati” nya karena dia sangat
ingin hidup bersama dengan ibunya “Julia”. Walaupun John memiliki hubungan yang
dekat dengan ibunya... tetapi mereka tidak bisa hidup bersama....
Apalagi ayahnya “Alf” telah meninggalkan John
& ibunya sejak John masih bayi.. seperti ditulisnya dalam bait ke-2....
Father, You left me but I never left you
I needed you but you didn't need me
So I just got to tell you
Goodbye, Goodbye
I needed you but you didn't need me
So I just got to tell you
Goodbye, Goodbye
Akhirnya John harus berpisah dengan ibunya yang mengalami
kecelakaan mobil tahun 1958....... Saya sangat yakin... walaupun diakhir bait
John menulis Good bye.. Good bye.. tetapi dia sangat merindukan belaian kasih
ibunya tercinta.....
Akhirnya buat semua anak-anak... kalau ibumu masih
ada... berterima kasihlah kepada beliau... yang telah berkorban untuk
hidupmu....
Dan bagi semua Ibu, saya ucapkan selamat “Hari Ibu”....
jadilah ibu yang dipercaya oleh Tuhan untuk membesarkan dan menjaga anak-anak
karunia Tuhan... Jangan berikan kesempatan kepada anak-anak untuk berteriak.. :
“Mother, You had Me I never had you.... I wanted you but you didn't want me”......