25 Agustus 2014

"Baru"


Sebuah perubahan akan selalu bergandengan tangan dengan sesuatu yang "baru". Respon terhadap sesuatu yang "baru", biasanya berbeda untuk setiap orang. Ada orang yang sangat antusias dan bersemangat ketika diperhadapkan dengan sesuatu yang "baru", tetapi dilain pihak, ada juga orang yang merasa "tidak nyaman" ketika harus berhadapan dengan sesuatu yang "baru" baginya.
Paling tidak,ada 2 perubahan besar yang akan terjadi dalam hidupku. Perubahan yang pertama adalah, kurang lebih 2 bulan lagi, saya akan memiliki seorang Presiden Baru. Tentunya, perubahan ini membuat saya dan mungkin juga anda bertambah optimis akan kemajuan Indonesia tercinta, paling tidak karena kita akan memiliki seoarang presiden yang datang dari latar belakang yang sangat berbeda dengan Presiden-presiden sebelumnya. Inilah Presiden yang lahir dari rakyat biasa. Bagi sebagian orang optimisme akan timbul, tetapi bagi sebagian yang lain akan menjadi "ketar-ketir" dengan "ancaman" yang sudah mulai ditebar sang presiden baru
 : "Kalau ada aparat yang melakukan tagihan tidak wajar ke rakyat, saya akan kesana dimanapun berada"... Hehehe selamat memasuki era "revolusi Mental".... Bagi saya tebaran "ancaman" sang Presiden sangat "membahagiakan", tetapi saya yakin, ada banyak aparat dimana saja dan ditingkat apa saja mulai mengidap "depresi" karena ancaman tersebut... hehehehe bagi mereka, perubahan ini tidaklah begitu menyenangkan.... Ternyata sesuatu yang "baru" tidak selalu menyenangkan....

Perubahan kedua adalah dalam waktu dekat, pendeta di gerejaku akan dimutasi ke Jemaat lain, tentu saja beliau akan digantikan oleh Pendeta lain yang juga dimutasi dari Jemaatnya sebelumnya... Seharusnya mutasi yang membawa perubahan ini, adalah sesuatu yang biasa saja, karena hal ini selalu terjadi kurang lebih 4 tahun sekali di lingkungan GPIB... tetapi suka atau tidak suka perubahan ini akan membuat kita harus melakukan "penyesuaian-penyesuaian", karena setiap pendeta memiliki corak kepemimpinan dan pendekatan yang berbeda-beda... walaupun dalam suatu tatanan organisasi dan misi yang sama... Ada perasaan "sedih" karena akan ditinggalkan oleh Sang Gembala yg lama dengan "gaya" pelayanan yang khas, yakni percampuran antara "Ketegasan", "Kepedulian" dan "Komitmen" yang tinggi... tetapi juga ada perasaan bahagia karena akan menerima Sang Gembala berikutnya yang belum pernah dikenal secara langsung.... Mungkin anda bertanya : "Belum kenal koq bisa berbahagia..?" Paling tidak..., kita akan memasuki era pelayanan dengan "gaya" yang baru walaupun "medan" dan misinya sama. Jangan bingung dulu...., maksud saya.... pasti ada maksud Tuhan dibalik semua perubahan ini, yang maknanya harus kita selami sebagai sebuah pembelajaran dalam gerak maju pelayanan "bahtera Eben Haezer" ini. Di dalam Tuhan.. harapan adalah sebuah kenyataan bagi setiap orang percaya.

Semua hal yang "baru" sudah seharusnya disikapi dengan pikiran yang positif sehingga akan memberi dampak positif dalam memaknai setiap perubahan sekecil apapun yang akan terjadi.
Terima kasih untuk SBY yg meningglalkan "legacy" penegakan hukum tanpa pandang bulu... dan Juga terima kasih untuk Pdt Sarah yang meninggalkan "legacy" Ketegasan", "Kepedulian" dan "Komitmen" dalam pelayanan.
Selamat datang Jokowi Presiden RI ke-7 dan Pdt baruku. Harapanku dan harapan banyak orang kiranya bersatu padu dengan harapan kalian berdua untuk menghadirkan "damai sejahtera" di bumi pertiwi dan di Eben Haezer...

Vzp@bus-cgk-dpk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar