22 Maret 2014

TERGERAK OLEH BELAS KASIHAN



Markus 6 : 30 - 34
“Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala..” (ay.34)
----------------------

Memang cukup sulit ketika kita dihadapkan untuk memilih apakah memenuhi kebutuhan pribadi atau pada saat yang sama memenuhi kebutuhan orang lain. Tentu hal ini akan sangat bergantung dari seberapa penting kebutuhan kita dan kebutuhan orang lain tersebut. Sangat manusiawi jika banyak diantara kita yang akan segera memilih untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri terlebih dahulu baru kemudian menolong orang lain.

Bacaan kita menggambarkan situasi ketika Yesus mengajak murid-muridnya pergi ke tempat sunyi untuk beristirahat, hal ini dilakukan setelah para murid melakukan pengajaran (ay.30-31), tetapi pada saat mereka tiba, Yesus melihat banyak orang yang mengikutiNya dan murid-murid, maka tergeraklah hatiNya oleh belas kasihan, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka (ay.34).

Gambaran situasi saat itu secara sederhana sebagai berikut, Yesus dan murid-murid memerlukan istirahat karena habis pelayanan yang cukup menguras tenaga, tetapi dalam waktu yang bersamaan dia melihat banyak orang yang seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Ketika Yesus melihat orang banyak tersebut seketika itu juga dia melupakan keinginan untuk beristirahat bersama para murid dan tergerak untuk mengajar mereka. Pasti Yesus melihat sesuatu yang lebih penting yang harus dilakukan kepada orang banyak tersebut daripada istirahat yang Dia dan murid-muridNya butuhkan. Dia lebih memilih memenuhi kebutuhan rohani orang banyak yang membutuhkan tuntunan bagi kehidupan mereka. Yesus sangat memahami dan mengerti karena kasihNya yang luar biasa.

Kasih Yesus mengajarkan kita untuk lebih peduli dan sensitif terhadap kebutuhan orang lain di sekitar kita. Jangan karena kita disibukkan dengan kepentingan diri sendiri, sampai-sampai kita tidak mampu melihat ada saudara atau tetangga kita yang membutuhkan jamahan kasih Kristus melalui kita.
Kalau sebagai orang percaya, kita sanggup katakan bahwa kasih Kristus bagi kita sungguh luar biasa, marilah kita sebarkan kasih yang sama bagi sesama yang lebih membutuhkan.

♪KJ.185 : 1 
Doa : (Ya Tuhan, pulihkanlah kami untuk tetap mengabdi hanya kepadaMu)

21 Maret 2014

ALLAH GEMBALAKU DAN MALAIKATKU



Kejadian 48 : 8 - 19
Sesudah itu diberkatinyalah Yusuf, katanya: "Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup di hadapan Allah; Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang." (Ay.6)
----------------------------------------



Sebuah pengakuan bisa timbul dari pengalaman nyata yang dialami oleh seseorang. Lewat pengalaman tersebut membuat orang yang mengalaminya bisa membuat pengakuan yang benar dan jujur karena semuanya sudah dilewatinya dengan nyata.

Pada ayat 15 dan 16 dari bacaan kita, Yakup mengatakan bahwa "Nenekku dan ayahku, Abraham dan Ishak, telah hidup di hadapan Allah; Allah itu, sebagai Allah yang telah menjadi gembalaku selama hidupku sampai sekarang, dan sebagai Malaikat yang telah melepaskan aku dari segala bahaya”.

Ini adalah merupakan suatu pengakuan yang lahir dari pengalaman nyata yang dialami Yakup sepanjang hidupnya, dimana dia secara nyata merasakan tuntunan dan berkat Allah dalam hidupnya bahkan sampai masa tuanya. Yakup bersyukur, karena Allah menuntun dia sehingga dia bukan saja bisa bertemu kembali dengan anaknya Yusuf, tetapi bahkan dengan kedua cucunya dari Yusuf (ay.11).

Sesuai dengan janji Allah kepada Yakup di Lus bahwa keturunannya akan menjadi bangsa yang besar (ay.3 dan 4), maka melalui kedua cucunya dari Yusuf hal itu akan tergenapi, sehingga Yakup memberkati Yusuf dan kedua cucunya demikian :  “Dialah kiranya yang memberkati orang-orang muda ini, sehingga namaku serta nama nenek dan bapaku, Abraham dan Ishak, termasyhur oleh karena mereka dan sehingga mereka bertambah-tambah menjadi jumlah yang besar di bumi." (ay.16).

Yakup dengan penuh kepastian karena iman percayanya kepada Allah memberkati anak dan cucunya sesuai janji Allah kepadanya. Hal ini dia lakukan karena dia sangat percaya kepada Allah yang sudah menjadi gembala dan malaikat yang menuntun dan menopangnya. Keyakinan Yakup timbul karena pengalaman nyata bersama Allah yang dia alami sendiri.


Dalam kehidupan kita saat ini, apakah kita juga bisa merasakan bahwa Allah menjadi gembala dan malaikat yang menuntun dan menopang kehidupan kita? Marilah jalani hidup ini dengan penuh kepastian dan jadilah saluran berkat Allah dimana saja kita diutusnya. 

♪KJ.398 : 2 
Doa : (Tuhan, ajar kami untuk tetap mencari wajahMu melalui kasih setia kami dan pengenalan akan Engkau).