1 Yohanes
3 : 11 - 15
“Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya,
yaitu bahwa kita harus saling mengasihi” (ay.9)
-----------------------------------------
Dalam renungan tadi pagi, ada 2 karakter ilahi
yang harusnya selalu tampak dalam kehidupan anak-anak Allah, yaitu : “melakukan
kebenaran” dan “mengasihi saudara kita” (ay.10). Mungkin saja kita menyaksikan
bahwa kasih persaudaraan itu bukan saja dipraktekkan oleh orang percaya atau
anak-anak Allah, tetapi juga bisa dilakoni oleh siapa saja. Tetapi yang
membedakanya adalah dasar dibalik perbuatan kasih tersebut. Bagi anak-anak
Allah kasih persaudaraan itu didasarkan dalam kebenaran bahwa Allah adalah
kasih, sehingga praktek kasih bukan dimaksudkan untuk kepentingan pelakunya
semata, tetapi untuk menyatakan kasih Allah.
Lakon kasih persaudaraan yang kita terapkan
dalam hidup kita bisa saja membuat dunia semakin membenci kita (ay.13), tetapi
hal tersebut jangan sampai menjadi alasan bagi kita untuk tidak menerapkannya
dalam kehidupan kita. Ingat bahwa dengan mengasihi saudara kita, membuat kita
berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, sebaliknya barangsiapa yang tidak
melakukannya tetap berada didalam maut (ay.14). Pada ayat 15 digambarkan bahwa
seorang yang membenci saudaranya diidentikkan sebagai seorang pembunuh yang
tidak memiliki hidup yang kekal. Seharusnya apapun yang kita lakukan sebagai
orang percaya atau anak-anak Allah adalah merupakan “foto-copy” dari apa yang
dilakukan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Sehingga pada ayat 16 dikatakan bahwa
karena kasih Kristus yang telah menyerahkan nyawaNya untuk kita, sehingga kita
juga wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Karena hal ini
merupakan kosekwensi logis bagi kita anak-anak Allah yang sangat dikasihiNya
bahkan dengan mengorbankan nyawaNya untuk keselamatan kita; sehingga perbuatan
kasih kepada saudara-saudara kita harus dipraktekkan secara nyata. Jika kita
memiliki harta duniawi dan melihat saudara kita menderita kekurangan tetapi
menutup pintu hati untuk menolongnya, bagaimana dapat dikatakan bahwa kasih
Allah ada dalam diri kita? (ay.17).
Sebagai anak-anak Allah, mari kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan
lidah saja , tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran (ay.18).
♪KJ.249 : 2
Doa : (Ya Tuhan, pulihkanlah kami untuk tetap mengabdi hanya
kepadaMu)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar