16 Maret 2014

KASIH PERSAUDARAAN



1 Yohanes 3 : 11 - 15
“Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi” (ay.9)
-----------------------------------------

Dalam renungan tadi pagi, ada 2 karakter ilahi yang harusnya selalu tampak dalam kehidupan anak-anak Allah, yaitu : “melakukan kebenaran” dan “mengasihi saudara kita” (ay.10). Mungkin saja kita menyaksikan bahwa kasih persaudaraan itu bukan saja dipraktekkan oleh orang percaya atau anak-anak Allah, tetapi juga bisa dilakoni oleh siapa saja. Tetapi yang membedakanya adalah dasar dibalik perbuatan kasih tersebut. Bagi anak-anak Allah kasih persaudaraan itu didasarkan dalam kebenaran bahwa Allah adalah kasih, sehingga praktek kasih bukan dimaksudkan untuk kepentingan pelakunya semata, tetapi untuk menyatakan kasih Allah.


Lakon kasih persaudaraan yang kita terapkan dalam hidup kita bisa saja membuat dunia semakin membenci kita (ay.13), tetapi hal tersebut jangan sampai menjadi alasan bagi kita untuk tidak menerapkannya dalam kehidupan kita. Ingat bahwa dengan mengasihi saudara kita, membuat kita berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, sebaliknya barangsiapa yang tidak melakukannya tetap berada didalam maut (ay.14). Pada ayat 15 digambarkan bahwa seorang yang membenci saudaranya diidentikkan sebagai seorang pembunuh yang tidak memiliki hidup yang kekal. Seharusnya apapun yang kita lakukan sebagai orang percaya atau anak-anak Allah adalah merupakan “foto-copy” dari apa yang dilakukan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Sehingga pada ayat 16 dikatakan bahwa karena kasih Kristus yang telah menyerahkan nyawaNya untuk kita, sehingga kita juga wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita. Karena hal ini merupakan kosekwensi logis bagi kita anak-anak Allah yang sangat dikasihiNya bahkan dengan mengorbankan nyawaNya untuk keselamatan kita; sehingga perbuatan kasih kepada saudara-saudara kita harus dipraktekkan secara nyata. Jika kita memiliki harta duniawi dan melihat saudara kita menderita kekurangan tetapi menutup pintu hati untuk menolongnya, bagaimana dapat dikatakan bahwa kasih Allah ada dalam diri kita? (ay.17). Sebagai anak-anak Allah, mari kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah saja , tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran (ay.18). 

KJ.249 : 2 
Doa : (Ya Tuhan, pulihkanlah kami untuk tetap mengabdi hanya kepadaMu) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar