11 Maret 2014

MENCINTAI YANG SIA-SIA



Mazmur 4
Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan? (ay.3)
-------------------------------------


judi dalam berbagai bentuknya menawarkan sesuatu yang menggiurkan, sehingga selalu saja banyak orang yang mencoba dan bahkan terperangkap. Judi togel misalnya, sering saya melihat berkali-kali orang memainkannya, tetapi sangat jarang memenangkannya. Sehingga seperti mencintai kesia-siaan. Bukankah lebih baik kita bekerja dan mendapat upah yang lebih pasti?
Pada ayat 3 Pemazmur menyampaikan suatu pertanyaan yang sekaligus menggambarkan keheranannya kepada orang-orang yang masih mencintai kesia-siaan dan mencari kebohongan. Mengapa pemazmur seperti terheran-heran? Karena berbeda dengan orang-orang tersebut, Pemazmur telah menemukan kepastian di dalam Tuhan. Ketika pemazmur berseru, Tuhan menjawab, ketika pemazmur dalam kesesakkan Tuhan memberikan kelegaan (ay.2). Di akhir doanya pemazmur berkata :"(Ay.9) Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah, ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.
Pemazmur sudah menemukan kepastian di dalam Tuhan, sehingga menyerahkan diri penuh untuk dibimbing Tuhan.
Mari kita renungkan apakah kita masing-masing sadar bahwa kita memiliki kepastian di dalam Tuhan seperti yang dijanjikanNya kepada kita, bahwa Dia akan menyertai kita sampai kesudahan zaman. Ataukah tanpa sadar kita menjauh dari Tuhan dan lebih memilih "berjudi" mencari hal-hal duniawi yang kelihatannta lebih menggiurkan.
Janganlah kita mencintai kesia-siaan dan mencari kebohongan. Datanglah dan serahkan hidup kita kepada Tuhan sumber  Damai sejahtera. Carilah Dia dengan segenap hati dan serahkan hidup kita dipimpin olehNya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.

KJ. 37a : 3
Doa : (Tuhan, terima kasih karena menjadi jawaban hidup kami)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar