Mazmur 4
Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku dinodai,
berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan? (ay.3)
-------------------------------------
judi
dalam berbagai bentuknya menawarkan sesuatu yang menggiurkan, sehingga selalu
saja banyak orang yang mencoba dan bahkan terperangkap. Judi togel misalnya,
sering saya melihat berkali-kali orang memainkannya, tetapi sangat jarang
memenangkannya.
Sehingga seperti mencintai kesia-siaan. Bukankah lebih baik kita bekerja dan
mendapat upah yang lebih pasti?
Pada
ayat 3 Pemazmur menyampaikan suatu pertanyaan yang sekaligus menggambarkan
keheranannya kepada orang-orang yang masih mencintai kesia-siaan dan mencari
kebohongan. Mengapa pemazmur seperti terheran-heran? Karena berbeda dengan
orang-orang tersebut, Pemazmur telah menemukan kepastian di dalam Tuhan. Ketika
pemazmur berseru, Tuhan menjawab, ketika pemazmur dalam kesesakkan Tuhan
memberikan kelegaan (ay.2). Di akhir doanya pemazmur berkata :"(Ay.9)
Dengan tenteram aku mau membaringkan diri, lalu segera tidur, sebab hanya Engkaulah,
ya TUHAN, yang membiarkan aku diam dengan aman.
Pemazmur
sudah menemukan kepastian di dalam Tuhan, sehingga menyerahkan diri penuh untuk
dibimbing Tuhan.
Mari
kita renungkan apakah kita masing-masing sadar bahwa kita memiliki kepastian di
dalam Tuhan seperti yang dijanjikanNya kepada kita, bahwa Dia akan menyertai
kita sampai kesudahan zaman. Ataukah tanpa sadar kita menjauh dari Tuhan dan
lebih memilih "berjudi" mencari hal-hal duniawi yang kelihatannta
lebih menggiurkan.
Janganlah
kita mencintai kesia-siaan dan mencari kebohongan. Datanglah dan serahkan hidup
kita kepada Tuhan sumber Damai
sejahtera. Carilah Dia dengan segenap hati dan serahkan hidup kita dipimpin
olehNya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu.
♪KJ. 37a : 3
Doa : (Tuhan, terima kasih karena menjadi jawaban hidup kami)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar