Biasanya kita temukan kata "BAHAGIA" ini melekat pada hal-hal yang
menyenangkan... misalnya kita selalu mengucapkan "selamat berbahagia"
untuk orang yang baru menikah..., atau untuk keluarga yang baru
dikaruniai si buah hati... Atau ketika kita melihat ada keluarga yang
kelihatannya harmonis.., kita sebut sebagai keluarga yang
"berbahagia"... Atau ketika ada seorang anak yang baru diwisuda, kita akan katakan "selamat berbahagia" kepada orang-tuanya.....
Sebaliknya ketika ada dalam suasana yang tidak menyenangkan, dapat
dipastikan kata "bahagia" ini menjadi "tabu" untuk diucapkan... misalnya
ketika kita melihat orang yang lagi kelaparan, yang sedang
mengais-ngais sisa makanan di tempat sampah, akan sangat tidak "pas"
kalau kita mendekat kepadanya, lalu kita katakan :"selamat berbahagia.."
Hmmm dijamin minimal kita akan dimarah-marahi.... bayangkan orang lagi
lapar dan menderita, malah kita ucapin "selamat berbahagia"... sesuatu
yang sangat bertolak belakang... Atau, ketika kita melihat ada orang
yang dianiaya, lalu kita menghampirinya dan berkata :"selamat
berbahagia..", dapat dipastikan kalau ada orang lain yang menyaksikan
peristiwa ini, kemungkinan besar dia akan mengatakan :"udah gila kali ni
orang..., lihat orang dianiaya malah ngiucapin selamat berbahgia...." .
Yang lebih parah lagi, misalnya kalau kita ke tempat orang yang lagi
berduka-cita lalu kita katakan kepadanya :"selamat berbahagia ya..."
sudah pasti bukan merasa dihibur dan menerima sokongan moril dari kita,
malah orang yang lagi berduka tersebut akan semakin berduka.... Nah...
hati-hati jangan salah suasana ketika mengucapkan "selamat
ber-BAHAGIA"....
Yang menarik... Yesus justru berkhotbah seperti ini :
"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu.
Mungkin ada satu kalimat yang cukup "pas" untuk merangkum semua ucapan
bahagia diatas.. "berbahgialah kita jika mau menyangkal diri, memikul
salib dan ikut Dia"...
Mengikut Dia tanpa penyangkalan diri dan rela menderita adalah sesuatu yang mustahil...
Selamat "ber-BAHAGIA" karena kita dilayakkan untuk menjadi pengikutNya...
vzp@bus-cgk-dpk-300514
Tidak ada komentar:
Posting Komentar