Kata "CITA" selalu dikaitkan dengan beberapa kata lain untuk membentuk
"kata majemuk", misalnya "duka cita", "suka cita", "cita rasa" dll...
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia, salah satu arti kata "cita" adalah
: "rasa; perasaan hati".. "Duka cita" itu berarti perasaan hati yang
berduka... "Suka cita" itu berarti perasaan hati yang lagi suka atau
senang... So... "cita" itu bertalian dengan
"perasaan hati" ... Hmmm bicara tentang "perasaan hati"... pasti kita
ingat pepatah ini : "Dalam laut bisa diduga, dalam hati siapa tahu"...
makna dari pepatah ini adalah kita tidak bisa memahami dan menduga isi
hati seseorang, karena tersembunyi ...
Nah loo... kalau gitu ya
"kudu ati-ati" kata orang betawi... Bisa saja teman atau rekan kita
terlihat "bermuka manis"... ketika mendengar "ocehan" kita, eeee..
tau-nya "maki-maki" di dalam hati.... Atau bisa terjadi seseorang bisa
terlihat sangat "baik" kepada kita, tetapi ternyata "menikam" dari
belakang.... Nah... ada tipe orang yang kalau lagi marah atau lagi
"ngga" senang, terbaca dari raut muka atau dari tingkah-lakunya...,
tetapi ada yang ber-tipe tidak terbaca... makanya didalam berkomunikasi
atau dalam pergaulan bahkan dalam hubungan di dalam keluarga.., kita
perlu berhati-hati menggunakan "kata-kata" dan "ber-tingkah-laku"...
Menjaga perasaan orang lain adalah hal yang sangat penting di dalam
membangun sebuah hubungan atau relasi.... Menghormati orang lain adalah
cara paling baik dalam membangun komunikasi... walaupun kita lebi tua
atau lebih kaya atau lebih pintar atau lebih "yang lain" jangan pernah
menganggap remeh orang lain...
Ada 2 hal yang selalu terbaca
atau terlihat oleh orang lain ketika berinteraksi dengan kita, yaitu :
Apa yang kita "katakan" dan apa yang kita "lakukan"... Berhati-hatilah
dengan apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan... karena kedua
hal ini bisa menembus "perasaan hati" orang lain dan bahkan bisa
melukainya... "perasan hati" yang terluka sangat sulit untuk dipulihkan
karena akan menjadi noda yang membekas....
Kata Amsal : "Ada
orang yang lancang mulutnya seperti tikaman pedang, tetapi lidah orang
bijak mendatangkan kesembuhan"... Hmmm kita diajak untuk bijak dalam
bertutur kata... karena lidah bisa menusuk seperti pedang.... Yang luar
biasa, kita diajak menggunakan bibir untuk "menyembuhkan"... Setiap kata
yang keluar dari bibir kita seharusnya menghibur dan bertaburan berkat
sehingga "perasaan hati" orang yang mendengarkan mendapat penghiburan
dan kekuatan...
Sering dari mulut kita keluar "puji-pujian" kepada
Tuhan..., tetapi disaat yang lain dari mulut yang sama keluar "kutukan"
bagi sesama... Nah...mari kita belajar menjadi bijak dalam bertutur...
Kata Yesus : "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat
kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka".... Yesus mengajak
kita untuk menjaga perasaan orang lain dengan melakukan yang terbaik
kapada mereka seperti yang kita sendiri inginkan...
Mari kita
menjaga "perasaan hati" semua orang yang berinteraksi dengan kita dalam
kehidupan ini' dengan "bertutur bijak" dan "berbuat kebaikan"...
Selamat menjadi "penutur bijak" dan "penyebar kebaikan"...
vzp@bus-cgk-dpk-130514
Tidak ada komentar:
Posting Komentar