6 Mei 2014

"MACET"

Hampir setiap hari saat pulang dari tempat kerja selalu saja harus menikmati "MACET"...
Hmmmm. Jakarta memang identik dengan "kemacetan".... Tidak di jalan Tol ... tidak di jalan biasa... kalau sudah tejadi "kemacetan"... "ajubilah..." parah banget...
Tak terhitung sudah sangat banyak ahli transportasi perkotaan yang melakukan studi dan analisa.... Pemerintah Kota Jakarta maupun Pemerintah Pusat juga sudah berusaha membangun sarana dan prasarana... Tol "lingkar dalam" sudah lama beroperasi.. Tol "lingkar luar" sebentar lagi akan tersambung.... tapi.... kok "MACET"-nya "ngga" hilang-hilang...
Kalau diperhatikan... kebanyakan "kemacetan itu terjadi pada jalan yang berbentuk "bottle neck" alias jalan yang menyempit seperti leher botol.... bayangkan... dari sebelumnya ada 4 jalur... berubah menjadi hanya 2 jalur.... ya jelas saja akan terjadi antrian.... Nah... kalau antrian tidak teratur.. alias saling serobot... sudah pasti akan bertambah parah "MACET"nya.... Kalau sudah begini... pastinya perjalanan akan tersendat..... akan semakin lama tiba ke tujuan....
Hampir dapat dipastikan semua pengguna jalan akan memilih jalan yang lebar... bukan jalan yang sempit... karena semuanya pingin menghindar dari "KEMACETAN"...
Dengan bantuan teknologi, saat ini pengguna jalan lebih dimanjakan lagi... karena hanya dengan membuka "gadget" lalu aktifkan "google map",kita bisa memantau lokasi-lokasi kemacetan....

Nah lain lagi dengan jalan yang menuju "KEHIDUPAN"... kita tidak bisa menggunakan bantuan "google map" untuk ini... tetapi kita harus mendengar Sang Pemilik "kehidupan" yang berkata :"Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya"...
Hmmmm... Yesus justru mengarahkan kita untuk memilih jalan yang "sesak" itu... Banyak orang memilih jalan "kesenangan" dunia yang "kelihatannya" lebar dan menyenangkan... tetapi tanpa disadari justru menuju "kebinasaan"... Sebaliknya hanya sedikit orang yang memilih memikul "salibnya" dan ikut Yesus karena jalannya kelihatan "sesak" dan "sempit"....

Selamat memilih jalan yang mau ditempuh... apakah jalan lebar menuju "kebinasaan" atau jalan sempit menuju "kehidupan"....??? Keputusan ada di tangan anda dan saya...

vzp@bus-cgk-dpk-060514

Tidak ada komentar:

Posting Komentar