Hampir setiap hari saat pulang dari tempat kerja selalu saja harus menikmati "MACET"...
Hmmmm. Jakarta memang identik dengan "kemacetan".... Tidak di jalan Tol
... tidak di jalan biasa... kalau sudah tejadi "kemacetan"...
"ajubilah..." parah banget...
Tak terhitung sudah sangat banyak ahli
transportasi perkotaan yang melakukan studi dan analisa.... Pemerintah
Kota Jakarta maupun Pemerintah Pusat
juga sudah berusaha membangun sarana dan prasarana... Tol "lingkar
dalam" sudah lama beroperasi.. Tol "lingkar luar" sebentar lagi akan
tersambung.... tapi.... kok "MACET"-nya "ngga" hilang-hilang...
Kalau diperhatikan... kebanyakan "kemacetan itu terjadi pada jalan yang
berbentuk "bottle neck" alias jalan yang menyempit seperti leher
botol.... bayangkan... dari sebelumnya ada 4 jalur... berubah menjadi
hanya 2 jalur.... ya jelas saja akan terjadi antrian.... Nah... kalau
antrian tidak teratur.. alias saling serobot... sudah pasti akan
bertambah parah "MACET"nya.... Kalau sudah begini... pastinya perjalanan
akan tersendat..... akan semakin lama tiba ke tujuan....
Hampir
dapat dipastikan semua pengguna jalan akan memilih jalan yang lebar...
bukan jalan yang sempit... karena semuanya pingin menghindar dari
"KEMACETAN"...
Dengan bantuan teknologi, saat ini pengguna jalan
lebih dimanjakan lagi... karena hanya dengan membuka "gadget" lalu
aktifkan "google map",kita bisa memantau lokasi-lokasi kemacetan....
Nah lain lagi dengan jalan yang menuju "KEHIDUPAN"... kita tidak bisa
menggunakan bantuan "google map" untuk ini... tetapi kita harus
mendengar Sang Pemilik "kehidupan" yang berkata :"Masuklah melalui pintu
yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju
kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena
sempitlah pintu dan sesaklah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan
sedikit orang yang mendapatinya"...
Hmmmm... Yesus justru
mengarahkan kita untuk memilih jalan yang "sesak" itu... Banyak orang
memilih jalan "kesenangan" dunia yang "kelihatannya" lebar dan
menyenangkan... tetapi tanpa disadari justru menuju "kebinasaan"...
Sebaliknya hanya sedikit orang yang memilih memikul "salibnya" dan ikut
Yesus karena jalannya kelihatan "sesak" dan "sempit"....
Selamat memilih jalan yang mau ditempuh... apakah jalan lebar menuju
"kebinasaan" atau jalan sempit menuju "kehidupan"....??? Keputusan ada
di tangan anda dan saya...
vzp@bus-cgk-dpk-060514
Tidak ada komentar:
Posting Komentar