Hari ini kita memperingati “HARDIKNAS” atau “Hari Pendidikan
Nasional”... “HARDIKNAS” dirayakan setiap tanggal 2 Mei... diambil dari
hari lahir Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara... Beliau lahir
di Yogyakarta tanggal 2 Mei 1889 dan wafat pada tanggal 26 April 1959 di
Yogyakarta... Seperti yang tertulis di “wikipedia”... Beliau adalah
aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia,
kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia
dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa,
suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi
jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi
maupun orang-orang Belanda...
Anda pasti tidak asing lagi
dengan judul diatas... Ya... itu adalah semboyan pada logo Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.... Semboyan ini adalah ciptaan Ki Hajar
Dewantara... Sebenarnya secara lengkap semboyan tersebut berbunyi...
“ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.
(“di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang
memberi dorongan”)...
Dari semboyan ini, mungkin bisa saya
simpulkan seperti ini... menjadi seorang “pendidik” itu bukan sekedar
“ngajarin” teori ‘doang”... lebih dari itu seorang “pendidik" harus bisa
memberi contoh atau teladan dalam “praktek”... seorang “pendidik” juga
harus menjadi “motivator” bagi anak didiknya untuk maju dan mandiri...
Nah biasanya kita menyamakan "PENDIDIK" dan "PENGAJAR".... kelihatannya
"mirip" tetapi ternyata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berbeda...
"PENGAJAR" berasal dari kata ajar yang artinya petunjuk kepada
orang supaya diketahui (dituruti). Jadi pengajar adalah orang yang
membuat orang lain mengerti, atau paham akan sesuatu. Sedangkan
"PENDIDIK" yang kata dasarnya "didik" memiliki arti memelihara dan
memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan
kecerdasan pikiran.... Nah kalau "PENDIDIKAN" artinya proses pengubahan
sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses,
cara, perbuatan mendidik.
Wow... jadi ternyata didik; mendidik;
pendidikan adalah hal yang terkait dengan "ahlak" atau "budi pekerti",
bukan hanya melulu mengenai sebuah materi pelajaran.
Biasanya
"PENDIDIK" disebut juga "GURU"... Masih ingat pepatah berikut ini ??
.... “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”... menurut
“wikiquote” pepatah ini bisa berarti : 1. murid biasanya bulat-bulat
mencontoh gurunya, maka guru sebaiknya jangan memberikan contoh yang
buruk. 2. menjadi tokoh panutan di masyarakat/pejabat negeri hendaknya
jangan sampai memberi contoh yang buruk. 3. jika seorang pemimpin
berbuat buruk, maka pengikut-pengikutnya akan berbuat lebih buruk
daripada yang dilakukan oleh pemimpin tersebut.
“Guru” dalam
bahasa Ibrani disebut “Rabi”.... Yesus pernah menegor dengan keras para
‘Rabi”... Kata Yesus :” "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah
menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu
yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti
perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak
melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di
atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua
pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang;
mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang;
mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat
terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan
suka dipanggil "Rabi". Tetapi kamu, janganlah kamu disebut "Rabi"
karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara..”
Wow... “pedas” sekali kata-kata Yesus diatas... Dia mengkritik Ahli-ahli
Taurat dan orang-orang Farisi yang disebut sebagai “rabi”... “guru”...
mereka hanya mengajarkan “teori” tetapi tidak “ing ngarso sung tulodo”
(“di depan memberi contoh”).....
Ayo... siapapun kita yang
dsebut “PENDIDIK”.... apakah kita sebagai “orang tua”, “orang yang lebih
tua”, “Presbiter”..., “Guru sekolah”...., “Guru sekolah minggu”......
jangan lupa “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri
handayani.... "di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di
belakang memberi dorongan”....
Selamat "HARDIKNAS"
vzp@bus-cgk-dpk-020514
Tidak ada komentar:
Posting Komentar