2 Mei 2014

“TUT WURI HANDAYANI”

Hari ini kita memperingati “HARDIKNAS” atau “Hari Pendidikan Nasional”... “HARDIKNAS” dirayakan setiap tanggal 2 Mei... diambil dari hari lahir Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara... Beliau lahir di Yogyakarta tanggal 2 Mei 1889 dan wafat pada tanggal 26 April 1959 di Yogyakarta... Seperti yang tertulis di “wikipedia”... Beliau adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda...

Anda pasti tidak asing lagi dengan judul diatas... Ya... itu adalah semboyan pada logo Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.... Semboyan ini adalah ciptaan Ki Hajar Dewantara... Sebenarnya secara lengkap semboyan tersebut berbunyi... “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. (“di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan”)...

Dari semboyan ini, mungkin bisa saya simpulkan seperti ini... menjadi seorang “pendidik” itu bukan sekedar “ngajarin” teori ‘doang”... lebih dari itu seorang “pendidik" harus bisa memberi contoh atau teladan dalam “praktek”... seorang “pendidik” juga harus menjadi “motivator” bagi anak didiknya untuk maju dan mandiri...
Nah biasanya kita menyamakan "PENDIDIK" dan "PENGAJAR".... kelihatannya "mirip" tetapi ternyata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berbeda...
"PENGAJAR" berasal dari kata ajar yang artinya petunjuk kepada orang supaya diketahui (dituruti). Jadi pengajar adalah orang yang membuat orang lain mengerti, atau paham akan sesuatu. Sedangkan "PENDIDIK" yang kata dasarnya "didik" memiliki arti memelihara dan memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.... Nah kalau "PENDIDIKAN" artinya proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik.
Wow... jadi ternyata didik; mendidik; pendidikan adalah hal yang terkait dengan "ahlak" atau "budi pekerti", bukan hanya melulu mengenai sebuah materi pelajaran.

Biasanya "PENDIDIK" disebut juga "GURU"... Masih ingat pepatah berikut ini ?? .... “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”... menurut “wikiquote” pepatah ini bisa berarti : 1. murid biasanya bulat-bulat mencontoh gurunya, maka guru sebaiknya jangan memberikan contoh yang buruk. 2. menjadi tokoh panutan di masyarakat/pejabat negeri hendaknya jangan sampai memberi contoh yang buruk. 3. jika seorang pemimpin berbuat buruk, maka pengikut-pengikutnya akan berbuat lebih buruk daripada yang dilakukan oleh pemimpin tersebut.

“Guru” dalam bahasa Ibrani disebut “Rabi”.... Yesus pernah menegor dengan keras para ‘Rabi”... Kata Yesus :” "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa. Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. Semua pekerjaan yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang; mereka memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang; mereka suka duduk di tempat terhormat dalam perjamuan dan di tempat terdepan di rumah ibadat; mereka suka menerima penghormatan di pasar dan suka dipanggil "Rabi". Tetapi kamu, janganlah kamu disebut "Rabi" karena hanya satu Rabimu dan kamu semua adalah saudara..”

Wow... “pedas” sekali kata-kata Yesus diatas... Dia mengkritik Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang disebut sebagai “rabi”... “guru”... mereka hanya mengajarkan “teori” tetapi tidak “ing ngarso sung tulodo” (“di depan memberi contoh”).....

Ayo... siapapun kita yang dsebut “PENDIDIK”.... apakah kita sebagai “orang tua”, “orang yang lebih tua”, “Presbiter”..., “Guru sekolah”...., “Guru sekolah minggu”...... jangan lupa “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani.... "di depan memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan”....

Selamat "HARDIKNAS"

vzp@bus-cgk-dpk-020514

Tidak ada komentar:

Posting Komentar